nusakini.com--Bagi Ismail Fahmi, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Sedulur Tani bukan sekadar tempat para petani saling berbagi ilmu seperti ketika pertama kali berdiri pada 2006. 

Kini, Ismail Fahmi bersama sekelompok petani di Dusun Serning Desa Kecamatan Bareng mengembangkan P4S Sedulur Tani sebagai tempat pelatihan pertanian padi dan peternakan. Sebagai sarana pendukung, P4S Sedulur Tani memiliki gedung pertemuan, gudang, kandang kelompok dan kolam ikan yang berdiri pada lahan seluas 2,5 hektar.

"P4S merupakan wadah atau tempat pendidikan ajar mengajar dari petani dan untuk petani. Di pelatihan ini ada penyuluhan petani baik dibidang peternakan, perikanan dan perkebunan secara kerakyatan, berkeadilan dan berkelanjutan," ujar Ismail Fahmi yang juga Ketua P4S Sedulur Tani.

Menurut Ismail, menjual pertanian bukan dari sisi komoditinya saja. Tapi, semua proses pertanian bisa dijual atau dijadikan argowisata yakni mulai proses menanam yang diajarkan ke siswa sekolah menjadi hal yang menyenangkan. "Untuk itu dibutuhkan kreatfitas dan inovasi untuk mengembangkan industri pertanian menjadi nilai jual," papar Ismail.

Ismail menambahkan, selain memiliki kurikulum sendiri untuk pelatihan, P4S juga menyediakan tempat untuk pelatihan-pelatihan berdasarkan permintaan pihak luar. "Kami juga berharap, ke depan lembaga ini membuka taman kanak-kanak dan PAUD. Karena budaya menamam harus ditanamkan sejak dini," tutur bapak dari dua anak ini.

"Kami ingin dalam pikiran bawah sadar anak-anak sudah tertanam mindset bahwa pertanian itu adalah hal yang asyik dan menyenangkan. Intinya membangun kegembiraan di dunia pertanian," tutup Ismail. (p/ab)